Sunday, October 8, 2017

Yuusha-sama no Oshishou-sama Chapter 48 Bahasa Indonesia


Arc 2.5 (Selingan)

Chapter 48

Pekerjaan Dimulai




            “Aku minta maaf karena berteriak sangat keras”

Yang meminta maaf adalah seorang wanita yang berusia pada pertengahan dua puluhan bernama Laura. Setelah menyadari bahwa Paul bukanlah seorang penculik, Laura mengajak ketiga orang itu ke rumahnya.

Di dekat kakinya, seekor anjing gembala cokelat mengamati ketiga petualang tersebut dengan waspada, telinganya berdiri tegak.

Tapi begitu Laura, sang pemiliknya, mengajak mereka masuk, anjing itu berlari ke dalam ke tempat perapian, di mana api berkelip-kelip, dan anjing itu pun berbaring.

Mereka tiba pada sekitar saat makan malam, dan Laura menyiapkan makan malam.

Dia membuat rebusan ayam dengan sayuran yang dipanennya di ladang.

Bau yang keluar dari panci yang mendidih di atas perapian merangsang nafsu makan mereka.

Terkejut saat teriakan yang dikeluarkan Laura saat pertama kali bertemu, Leti bersembunyi di belakang punggung Wynn sambil memandangi potnya.

            “Kalian belum makam malam, ‘kan? Kenapa kalian tidak makan bersamaku? Lagipula kalian membantu kami sebagai penjaga”

            “Huh? Apakah tidak apa? Kami juga mempunyai makanan sendiri, lo?”

            “Tak usah sungkan. Aku membuat rebusan sepanci penuh, tapi terlalu banyak bagi Bibi untuk menghabiskannya sendirian.....”

            “Wynn, mari terima tawarannya”

Perut Wynn menggeram.

Roti keras dan daging kering tidak bisa dibandingkan dengan rebusan sayuran ayam.

Wynn dan Leti duduk di samping perapian, dan mulai makan pada mangkuk kecil dan sendok yang disiapkan Laura.

            “Hati-hati, makanannya panas”

            “Baik!”

Meniupinya saat mereka makan,

            “Ugh......... Panas”

            “Leti, tunggu dulu sebentar agar seidikit dingin sebelum memakannya”

Untuk sesaat, Wynn dan Leti dengan asyik memakan makanannya.

            “Terima kasih karena telah memberi kami makan”

            “Tidak apa. Aku pernah mempunyai anak seusia mereka. Karena mereka masih tumbuh, secara tak sadar aku membuat sedikit terlalu banyak”

Laura tersenyum saat melihat Wynn, yang telah mengosongkan mangkuknya, memegang mangkuknya untuk beberapa saat. Paul mengisi mangkuknya dengan rebusan.

Karena itu adalah sup ayam, jadi rasanya enak sekali.

Kalau saja ada minuman keras di sini

            “Aku senang gadis cantik ini menyukainya. Bajunya terlihat sangat mewah, aku khawatir tidak sesuai dengan seleranya”

            “Tidak juga, ini benar-benar enak!”

Ini merupakan makan besar dibandingkan sup dengan jumlah banyak yang dibuat dengan menaruh tepung roti di dalamnya yang biasanya dimilikinya.

Kesamping Wynn, napsu makan Leti pun banyak, ya

Pikir paul

Dia adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya raya, tetapi, terlepas dari kenyataan bahwa ini bukanlah masakan haute, dia melahap makananan di depannya tanpa henti.

*Masakan mewah baik dari pembuatan maupun penyajiannya.

“Kau seharusnya tidak menempatkan terlalu banyak makanan sekaligus pada mulutmu”

Wynn memberi Leticia, yang berusaha memasukkan makanan sebanyak mungkin ke dalam mulutnya, sebuah peringatan. Dia lalu melihat ke sekitar ruangan.

Selain Laura dan anjingnya, yang menggerogoti sepotong daging yang diberikan oleh Laura, dia tidak melihat ada orang laing yang tinggal di sini.

            “Apa Anda tinggal sendirian, Bibi?”

Sejenak, Laura terdiam, melamparkan pandangannya ke bawah.

            “Dulu saat suami dan anaku masih hidup, semua keluarga kami tinggal di sini..... Tapi sekarang, keluargaku yang tersisa tinggal di ibu kota”

Keluarga Laura tinggal di ibu kota. Dia hanya mempunyai orang tuanya, suami, dan anaknya, tapi suami dan anaknya telah meninggal karena sakit tahun lalu.

          “Demi melindungi tanah yang ditinggalkan suamiku, orang tuaku dan aku secara bergantian bermalam di sini”

Wajah Laura serius saat memikirkan anggota keluarganya yang sudah meninggal.

Paul berdeham, mencoba mengubah topik pembicaraan.

            “Umm, jadi secara khususnya apa yang dirusak?”

            “Ayam, telur, dan sawah semuanya dirusak”

            “Apa setiap ternak dilukai?”

            “Tidak semuanya”

            “Begitukah”

Sepertinya bukan serigala maupun binatang iblis. Kemungkinan besar seekor rubah atau musang, tapi bisa juga Yoma

*Yoma, sejenis ras iblis

            “Apakah ada suara, seperti teriakan binatang?”

Wynn berhenti makan untuk bertanya pada Laura.

            “Kupikir tid—Ah!”

Laura, yang memikrikan pertanyaan itu, melebarkan matanya.

            “Kalau tidak salah, terkadang jamur dan tumbuhan tertinggal di depan kandang ayam”

            ““Benarkah!?””

Paul dan Wynn saling melirik.

            “Apa selalu terjadi pada setiap malam kejadian terjadi?”

            “Ya. Persis pada waktu yang sama. Pada saat ada yang mencuri ayam dan terlur, jamur dan tumbuhan tertinggal di sana”

            “Sebenarnya, rebusan hari ini juga terbuat dari jamur dan tumbuhan itu”

Ucap Laura dengan tak peduli.

Tak seperti Laura, Paul sangat memikirkannya.

            “Mungkinkah manusia yang melakukannya?”

Jika pelakunya meninggalkan hal seperti itu, kemungkinannya bukanlah monster maupun binatang.
Itu seharusnya ulah dari makhluk yang cerdas.

            “Apa ada orang di sekitar sini yang tahu bahwa kami petualang akan datang hari ini?”

            “Selain orang tuaku, tidak ada”

Jika pelakunya adalah seseorang yang tinggal di dekatnya, atau seseorang dari daerah kumuh, maka akan lebih baik jika mereka tidak tahu kami ada di sini

            “Wynn, saat kau selesai makan, haruskah kita melihat kandang ayamnya?”

            “Baik”

            “Eh? Leti juga ingin pergi dengan Onii-chan!”

Menelan sisa rebusan dari mangkuknya, Wynn berdiri dengan penuh semangat.

Menanggapinya, Leti juga berdiri, tapi.

            “Leti, tidak sopan pada Laura untuk menyisakan makanannya”

Wynn memperingatinya.

            “Tapi........”

            “Dari awal, Leti harus tetap di sini dan menjaga rumah”

Jika, kebetulan, pelakunya berasal dari daerah kumuh........

Paul melihatnya saat Wynn mencoba membujuk Leti, yang mengembungkan pipinya karena merasa tidak puas.

Siapapun bisa tahu bahwa dia berasal dari keluarga yang kaya dari pakaiannya, yang akan membuatnya menjadi sasaran utama penculikan.

            “Jika dia diculik...... Aku akan mendapat masalah besar........”

            “Tapi Leti juga seorang petualang!”

            “Oh, jadi gadis ini juga seorang petualang?”

Setelah Wynn meninggalkan gubuk, Leti berteriak. Laura menatapnya dengan kagum.

            “Ya, aku mungkin terlihat kecil, tapi aku masih bisa mengusir binatang, pasti”

            “Hmm...... Anak nakal yang berlatih permainan pedang ini cukup berbahaya”

Mereka tidak hanya mengayunkan pedang kayu, berpura-pura menjadi seorang kesatria.

Dari cara mereka mengayunkan pedang kayunya, bahkan orang dewasa pun akan kehabisan napas setelah beberapa kali mengayunkannya.

Tapi kedua anak itu berputar-putar di sekitar, dengan cepat saling bertukar serangan, seakan mereka sedang melakukan tarian pedang.

Terlebih lagi, Guild tidak akan memberikan mereka pekerjaan tanpa alasan.

            “Jika anakku masih hidup, dia mungkin akan seumuran dengan Leti, ya”

Mendengar gumaman Laura yang kesepian, Paul kembali menatap Leti.

““Leti?””

            “Ada apa”

Mereka menyadari sesuatu yang aneh pada Leti.

***

Matahari telah terbenam saat dia makan malam.

Dengan menggunakan sepotong kayu bakar dari perapian sebagai obor, Wynn berjalan di sekitar kandang ayam.

Tidak, aku tak melihat petunjuk apapun

Dia memeriksa tanah di sekitar kandang ayam, tapi tak menemukan petunjuk apapun.

Tanah di ladang lembut, jadi mungkin ada jejak kaki di sana......

Wynn memerika dengan telitit ladangnya.

            “Ketemu!”

Ada banyak jejak kaki yang tertinggal pada punggung bukit di tanah.

Jejak kaki itu berasal dari beberapa orang yang berbeda, tetapi beberapa di antaranya mungkin milik Laura dan orang tuanya.

Di antara jejak kaki itu, Wynn menemukan satu pasang jejak kaki kecil yang tampaknya milik seorang anak kecil.

Mengingat bahwa anak Laura telah meninggal, kemungkinan pemilik jejak kaki itu adalah pelakunya.
Tidak aneh, ketika dia mengikuti jejak kaki itu, jejak kakinya mengarahkannya menuju anak sungai di dataran luar ladang.

Itu adalah salah satu anak sungai yang mengalir dari bagian timur laut kota ke bagian tenggara kota.
Ke hulu, adalah hutan lebat, yang seakan diselimuti dengan tinta gelap karena matahari terbenam.

Sangat berbahaya pergi ke sana sendirian.........

Wynn memastikan lagi bahwa jejak kaki itu mengarah jauh dari ladang ke anak sungai

            “Paul!”

Dia membuka pintu, lalu berlari masuk.

Seketika, Paul dan Lara menyuruhnya diam.

Dia kemudian melihat Leti yang terkantuk di sudut ruangan.

Wynn mengangguk memahaminya, lalu dengan pelan berjalan mendekati Paul.

            “Apa Leti tertidur?”

            “Ya, meski dia sudah bangun smpai sekarang. Apa dia selalu seperti itu?”

            “Apa ada yang salah?”

Entah kenapa, Paul terlihat aneh.

            “Yah, tepat setelah kau pergi, dia menjadi aneh”

Ketika Wynn pergi, Leti menjadi benar-benar tanpa ekspresi, seakan semua emosinya telah pergi.
Dia terlihat mirip seperti boneka.

Dia kemudian duduk di sudut ruangan, dan tak peduli seberapa banyak Paul dan Laura berbicara padanya, dia tak menanggapinya.

Mereka bingung, tapi akhirnya, karena dia sudah kenyang, Leti tertidur.

Itu tepat ketika Wynn kembali.

            “Kau juga mengejutkanku. Sebenarnya, siapa keluarganya Leti?”

            “Umm..... Yah, dia tidak seperti itu saat bersamaku. Aku juga tidak tahu siapa keluarganya”

            “Oke...... Meskipun dia terlihat seperti seorang gadis dari keluarga kaya, tidak ada kehebohan tentang dia yang belum pulang. Dia sepertinya tidak diperlakukan dengan baik.”

            “Mungkinkah dia anak haram?”

            “Ada yang harus kukatakan, ada beberapa jejak kaki aneh yang mengarah ke luar ladang, jauh dar gubuk”

            “Kerja bagus, Wynn”

            “Apa yang akan kita lakukan dengan Leti?”

            “Kita harus menjaga rumah malam ini, jadi biarkan dia tidur di sini”

Paul melihat Laura untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

            “Tak apa. Aku penasaran apakah sesuatu terjadi pada gadis ini? Dia terlihat takut padaku”

Leti meringkuk di tempat tidur.

Anjing gembala itu juga meringkuk di sebelahnya.

Laura mengeluarkan selimut agar Leti tidur nyenyak.

Wynn mengambil selimut dari Laura dan meletakannya di atas tubuh kecilnya Leti.

Kemudian, untuk sesaat dia mengatur rambut pirang Leti, yang telah kusut karena posisi tidurnya.

            “Tanpamu, Wynn, Leti sepertinya tidak berdaya. Kau harus melindunginya dengan baik, kau dengar?”

Wynn mengangguk dengan tegas, lalu meninggalkan gubuk, ke tempat Paul menunggunya. 



⟵Back         Main          Next⟶




Related Posts

Yuusha-sama no Oshishou-sama Chapter 48 Bahasa Indonesia
4/ 5
Oleh

2 komentar